Waspada Tuberkulosis
Masih Bisa Menyarang si Kecil
Sekalipun sudah ada obatnya, jumlah penderita tuberculosis di Indonesia masih saja tetap tinggi. Menurut badan kesehatan sedunia (WHO), Indonesia bahkan merupakan negara ke-3 terbanyak jumlah penderitanya di dunia!
Tuberkulosis (TB) sudah menyerang manusia sejak yaman purbakala. Tulang-tulang manusia yang berasak dari prasejarah (8000SM) di Jerman, fosil-fosil yang berasal dari tahun 2500-1000 SM di Mesir, serta catatan kuno di India dan Cina menunjukan adanya penyakit ini. Sebenarnya, apa itu TB? Menurut dr. Bambang Supriyanto, Sp.A, staf subbagian pulmonologi pada bagian Ilmu Kesehatan Anak, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, “TB adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Micobacterium tuberculosis. Masalahnya, kuman TB sangat ‘bandel’. Antiniotika yang biasa-biasa saja tidak akan mempan. Bukan Cuma itu. TB menyerang siapa pun, tanpa memendan status sosianya! Makanya, kita tidak bisa setengah-setengah menangani TB.”
Korbanya 175.000 jiwa per tahun!
Berdasarkan laporan badan kesehatan dunia (WHO) pada bukan Februari 1998, TB membunuh 100.000 anak setiap tahunnya. Di Indonesia, survei kesehatan rumah tangga tahun 1992 menyebutkan, TB merupakan penyebab kemetian ke-2 terbesar setelah penyakit kardiovaskular (jantung dan penbulu darah) dan nomor satu terbesar dalam penyakit infeksi. Diperkirakan terdapat sekitar 500.000 penderita penyakit TB menular per tahun dan yang meninggal kira-kira 175.000 orang per tahunnya, termasuk anak-anak.
Dr.Bambang menambahkan, ”TB di bedakan menjadi TB paru dan TB di luar paru, seperti TB kulit.Nah, TB paru yang paling banyak di berita oleh anak, yakin sekitar 95%.” Penularan kuman TB adalah airborne droplet (inhalasi atau dihirup). Sesuatu yang di hirup pasti ‘larinya’ ke saluran napas, yang identik dengan paru-paru.
Bagaimana cara penularanya? Semua anak bisa terkena TB, asal ada sumbernya, yakni orang dewasa pengidap TB.begitu batuk, si pengidap TB akan menyebarkan kuman TB. “penularan TB memang dari orang dewasa ke anak. Pada anak, kuman TB yang masuk ke dalam tubuhnya bersifat sistemis, langsung menyebarkan ke seluruh tubuh, seperti tulang, usus, ginjal, dan lain-lain. Sentara pada orang dewasa, kuman TB ada di paru-paru, “ sambung dr. Bambang, yang juga stafpengajar di fakultas kedokteran universitas Indonesia. Ada catatan yang menarik. Kalau dahak (spetum) seorang dewasa ada kuman TB-nya, maka hamper 65% anak si sekitarnya akan terinfeksi TB. Masalahnya, dari 65% anak yang terinfeksi ini, sekitar 5% di antaranya akan menderita TB. Masalah tidak berhenti sampai disini saja. Semua anak tadi masih.berpotensi untuk terkena TB nantinya. “selama ini, kebijaksanaan yang ada memang menitik beratnya pada pada penanggulangan TB pada orang dewasa saja. Padahal, TB pada anak juga perlu mendapat perhatian, “katanya lagi.