Jadilah Remaja Dambaan Ummat
Siapa bilang remaja tidak peka perkembangan jaman? Mereka peduli banget kok dengan masalah-masalah terkini. Tapi sangat disayangkan, kebanyakan diantara mereka hanya peduli dengan gemerlap kehidupan saat ini. Dari mulai persoalan music, gosip tentang artis, iklan, film atau tips bagaimana cara berkerudung tetapi tetap seksi. Ya, hal-hal semacam itulah yang oleh sebagian remaja muslim diangap sebagai masalah sosial dan merasa wajib untuk selalu terlibat perbincangan seputar masalah-masalah tersebut. Kalau engga? Siap-siap aja buat dijhuluki sebagai pangeran atau putrid “Katak dalam tempurung”.
Namun sayangnya, hal itu akan tampak beda banget ketika kita tembak mereka dengan pertanyaan semisal sistem ekonomi yang dapat mengatasi krismon, alias krisis moneter. Bagaimana analisis mereka tentang kurikulum pendidikan saat ini, atau bagaimana nasib saudara-saudara sesame muslim di belahan dunia. Nyaris sangat banyak diantara remaja yang menggelengkan kepala, tanda tidak nggeh terhadap persoalan tersebut). Mungkin, alih-alih memikirkan saudara-saudara seiman nan jauh disana, tetangga disebelah rumahnya saja, ketika sakit ataupun sedang dalam kelaparan kadang nggak peduli.
Inilah hasil didikan kapitalisme, yang mencetak generasi individualis dengan slogan saktinya: “Who cares?”, “Emangnya gue pikirin”, “cuek is the best” dan lain-lain dah, yang membuat kepala pusing mendengarnya. Tambahan lagi, mereka hanya merasa punya hubungan dengan Allah saat shalat saja tetapi diluar shalat banyak yang mencampakan aturan Allah, padahal setiap apa yang dilakukan oleh manusia secara keseleruhan itu harus mengikuti aturan Allah.
Namun tentunya kita tidak perlu pesimis, karena ternyata nggak sedikit juga remaja yang masih peduli terhadap persoalan masyarakat. Mereka begitu perhatian terhadap nasib kaum muslimin saat ini yang tengah dilanda kesusahan dalam sistem kehidupan kapitalis seperti sekarang ini. Derita kaum muslimin sekarang ini tidak hanya sekedar kurang makan dan terbelit utang. Tetapi terus menerus didzalimi oleh penguasa mereka sendiri yang rata-rata juga dari kalangan kaum muslimin.
Itu sebabnya, teman-teman remaja harus peduli terhadap masalah masyarakat untuk kemudian giat berdakwah agar umat yakin bahwa mereka hanya layak hidup di bawah naungan sistem kehidupan islam, bukan dari sistem kapitalise, bukan pula sistem sosialisme termasuk komnunisme. Inilah kepedulian sosial yang sebenarnya kawan. Ibarat umat adalah pasien yang kritis maka islam adalah obatnya dan para pengemban dakwah adalah dokternya. Jadilah remaja dambaan umat yang amat peduli terhadap masalah yang dialami oleh umat saat ini.