Mencermati Memar
Jangan Panik jika si kecil luka memar. Pertolongan pertamanya gampang, kok.
Kelincahan si kecil dalam bereksplorasi kadang membuatnya lengah. Tiba-tiba, “Bruk,” ia terbentur meja. Akibatnya, ada memar di bagian tubuhnya yang terbentur.
Hati-hati memar kepala
Segera setelah terbentur, kulit si kecil biasanya langsung kebiru-biruan, kehitam-hitaman atau merah-hingga. Ini tanda adanya pendarahan akibat pecahanya pembuluh darah kapiler pada jaringan kulit. Biasanya, bagian tubuh yang sering luka memar adalah tulang kering, lutut, paha, dan lengan.
Jika memar terjadi dalam jaringan kulit, namun tidak di sertai kerusakan kulit, tak usah terlalu cemas. Luka ini dapat segera sembuh dengan sendirinya dan lebam akan hilang secara perlahan-lahan.
Asal tahu saja, jika pendarahan yang menyebabkan memar terjadi pad tubuh bagian dalam, seperti akibat adanya patah tulang, maka memar baru akan muncul beberapa hari setelahnya.
Hati-hati bila si kecil mengalami benturan di kepala. Jangan sekali-kali di anggap remeh. Di kepala terdapat organ vital, yaitu otak. Nah, benturan di kepala dapat menyebabkan cedera yang lebih parah, seperti tulang kepala retak. Atau, bisa lebih parah lagi, yakni timbul pendarahan pada jaringan otak.
Memar Spontan
Memar ini berbeda dari biasanya, karena bukan akibat terkena pukulan atau terantuk benda tumpul dengan keras. Umumnya, memar spontan terjadi karena pembuluh darah gampang sekali pecah. Jadi, faktor penyebabnya memang fisiologis. BIsa jadi, karena si kecil kurang mengonsumsi vitamin C, punya alergi, atau menderita penyakit pembekuan darah. Makannya, segera bawa si kecil ke dokter untuk di periksa lebih lanjut.