Menyembuhkan anak penakut yang selalu mengalah Awan Ukaya

Menyembuhkan anak penakut yang selalu mengalah

Mengalah merupakan sikap kesatria yang dilakukan oleh manusia. Namun, ada kalanya kita tidak boleh mengalah disuatu keadaan. Tidak selalu sikap mengalah dapat diartikan positif. Sesuatu yang berlebihan tentu akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu penting juga bagi anak untuk memiliki sikap mempertahankan diri sendiri.

Perhatikan karakteristik anak. Terutama saat ia selalu sabar jika teman-temannya menindas dirinya. Jika sikap mengalah ini didukung sikap yang penuh percaya diri dan mampu memilah kapan harus bersikap mengalah, kapan ia perlu mempertahankan diri, maka anak adalah tergolong matang yang tidak seperti kebanyakan teman seusianya. Namun jika anak kurang percaya diri sehingga selalu mengalah pada teman, Anda sebagai orang tua perlu mewaspadainya.

Kini saatnya bagi Anda untuk mengajarkan bagaimana caranya mempertahankan diri (bersikap asertif) pada anak dari kemauan orang lain yang ingin menguasainya. Antaranya :

  1. Ajarkan pada anak bagaimana membangun kepercayaan dirinya
    Seringkali anak mengalah pada sesamanya karena ia tidak memiliki keberanian untuk menampilkan dirinya sendiri. Apalagi untuk Ĺ“melawan orang lain yang jelas-jelas mengganggunya. Bantu anak untuk membangun kepercayaan dirinya. Jelaskan bahwa ia juga punya kemampuan yang sama seperti teman-teman bermain di lingkungannya. Anak sama pintarnya, sama beraninya, sama istimewanya, dan lain-lain.
  2. Berikan anak kesempatan untuk bersosialisasi
    Jangan biarkan anak Anda menjadi kurang pergaulan karena kurang mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Selain itu anak akan menjadi pemalu, dan kurang percaya diri untuk berinteraksi.
  3. Latih anak agar berani berkata tidak
    Kemampuan menuruti, minta tolong, dan menghargai pendapat orang lain perlu dikembangkan pada anak sejak dini. Seiring dengan pengembangan kemampuan ini, anak juga harus dilatih berani untuk berkatatidak terhadap hal-hal yang dirasanya tidak sesuai dengan nilai, keyakinan, dan harga dirinya. Jelaskan padanya, jika ia merasa keberatan atau tidak nyaman terhadap sesuatu yang diminta orang lain, ia berhak untuk mengatakan tidak.
  4. Jelaskan kapan waktu yang tepat
    Anda juga harus menjelaskan kapan saatnya ia dapat mengalah kepada temannya dan kapan ia dapat berkata tidak, terutama jika temannya memiliki tujuan yang kurang baik. Misalnya jika sang teman ingin menguasai anak atau melakukan tindakan kekerasan.
    Berkomunikasi dengan hangat dan terbuka

Untuk mengembangkan keterampilan sikap mempertahankan diri pada anak, orang tua harus mendukung dengan memberikan pola asuh serta komunikasi yang hangat dan terbuka. Dengan demikian, anak akan semakin memahami pentingnya sikap asertif dan berhasil menerapkannya bila ia mendapatkan dukungan positif dari pola asuh dan komunikasi hangat tersebut. Sedangkan pola asuh yang sebaliknya kan menumbuhkan sikap ragu, kurang berani, mudah cemas, dan selalu mengikuti apa kehendak orang tanpa berani nenyatakan pendapatnya.