Menghindari Hukuman Fisik Awan Ukaya

Menghindari Hukuman Fisik

Pada konvensi tahunan American Psychological Association, 24 Agustus 2001, di San Fransisco, California, Amerika serikat, dilansir hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa hukuman fisik yang terarah, yaitu berupa pukulan di bokong sebagai konsekuensi kesalahan si kecilm tak meninggalkan luka psikologis sebagaimana diyakini selama ini.

Kontan hal ini menimbulkan reaksi dari berbagai pihak yang menentang hukuman fisik pada anak. Salah satunya adalah Meri Wallace, Pendiri dan direktur Heights Center for Adult and Child Development di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Menurut Wallace, pendisiplinan dapat dilakukan dengan efektif tanpa hukuman fisik. Cara yang direkomendasikannya adalah :

– Jika adan mulai tak dapat menahan marah, tariklah napas dalam-dalam, kemudian pergi untuk menenangkan diri. Dengan cara ini, anda tak hanya mengontrol keadaan, tapi juga meneladani anak untuk mengendalikan amarah.

– Jika si kecil melakukan sesuatu yang berbahaya, jangan terpancing untuk marah. Larang dia dengan ramah dan tegas. “Jangan lakukan itu, berbahaya!” Larangan ini akan berlaku sangat efektif.

– Jika si kecil berulah, mintalah dia masuk ke kamar untuk menenangkan diri selama waktu tertentu. Setelah itu, ajaklah dia bicara untuk memahami keadaannya.

Bagaimana Agar Si 2 Tahun Tak Selalu Mengalah Jika Mainannya Direbut ?

Anak berusia batita biasanya ‘terpesona’ dengan kehadiran temannya. Namun, bukan tidak mungkin, teman si kecil justru bersikap sebaliknya. Demi mencegah si kecil diperlakukan sewenang-wenang, sebaiknya anda menjaga agar hal ini tidak terjadi. karena, sebagaimana kemampuan empati baru berkembang pad usia 3-4 tahun, kemampuan untuk menyelesaikan konflik pun baru muncul pada usia yang sama.