Hati-hati alergi Ikan
Agar si kecil mudah mengonsumsinya, pilih ikan yang berdaging lembut dan tebal serta tidak banyak duri. Misalnya, ikan gurame, kakap, patin, tengiri, kerapu, tuna, tongkol. Sebelum diberikan pada si kecil, pastikan duri ikan sudah disingkirkan lebih dalu, atau di kukus / di tim sampai duri lunak.
Saat ini di pasaran banyak tersedia ikan dalam bentuk yang lebih simpel. Ada yang hanya dagingnya saja ( fillet ), dua bagian belahan fillet di Jadikan satu ( butterfly fillet ), bagian kepala, sirip, sisik serta ekornya di lepas ( dresse fish ), atau dressed fish yang di potong melintang / memanjang ( steak ). Semua bentuk ikan ini, baik di berikan pada balita.
Sayangnya, untuk beberapa balita, ikan, terutama yang berasal dari laut, mengandung senyawa penyebab alergi ( terutama protein dan produk turunannya ). Karena itu, jika balita mengalami reaksi alergi seperti timbul ruam dan gatal, konsultasikanlah hal ini pada ahli alergi dan ahli gizi. Mereka akan memberi alternatif bagaimana kiat memberikan ikan pada balita yang rentan alergi, sekaligus cara mengatasi reaksi alerginya.
– Bila Ikan Tidak Langsung Di Masak
Simpan di kulkas. Di bagian terdingin kulkas, ikan dapat bertahan segar selama 4 hari. Sedangkan jika di simpan dalam freezer, ikan dapat bertahan hingga 6 bulan.
– Kurangi Proses Menggoreng.
Asam lemak omega 3 mudah rusak oleh proses pemanasan, terutama penggorengan. Menggoreng juga bisa menyebabkan teresapnya minyak goreng dalam daging ikan yang menyebabkan lemak ikan justru larut dan terbuang. Proses mengolah dan pematangan ikan yang di sarankan untuk balita adalah tim, kukus, panggang atau pepes.
Dan Yang Paling Penting Ialah Lebih Baik Konsumsi Ikan Segar dari Pada Ikan Kalengan.
Nah Semoga bermanfaat sobat awanukaya.com