Ternyata, cerita mitos yang beredar tentang anak pemarah memiliki struktur otak yang berbeda, bisa dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan sekarang.
Nicholas Allen dari Melbourne membenarkan ada hubungan antara ukuran dan struktur beberapa bagian otak dengan cara anak berperilaku. Bagian otak yang terkait dengan reaksi emosional jauh lebih matang pada anak yang seringkali bertengkar dengan orangtuanya. Emosi mereka jauh lebih berkembang dibandingkan otak yang membantu mereka mengatur emosinya.
Ketidakseimbangan ini akan berakhir saat otak manusia selesai berkembang, yaitu pada usia sekitar 20 tahun-an.
Ada juga hal lainnya yang dapat mempengaruhi emosi berlebihan itu. Bisa saja keluarga anak tersebut telah mengembangkan pola interaksi yang buruk, atau anak memang harus lebih banyak diajari mengenai tanggung jawab atau hal-hal lainnya untuk menghormati orang lain. Bisa juga terjadi karena lingkungan. Penelitian lainnya menemukan bahwa keacuhan yang berlebih, siksaaan secara seksual dan fisik dapat mempengaruhi perkembangan otak.
Para peneliti tidak yakin apakah kondisi biologis mempengaruhi lingkungan sekitar, atau sebaliknya. Mungkin pernyataan yang lebih tepat adalah kedua hal tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya.