Mengajari sifat disiplin pada anak
Pada dasarnya, anak kecil selalu ingin melakukan hal yang ia sukai tanpa memperdulikan sekitarnya. Hal ini bisa menjadi kebiasaan yang buruk jika kita tidak membiasakan mereka unduk berdisiplin. Umumnya sangat sulit mengajak anak balita untuk disiplin, karena mereka memiliki sifat yang cenderung impulsif dan hanya mengikuti kata hatinya.
Kita bisa mulai mengajarkannya berdisiplin sederhana misalnya waktu kapan anak harus sarapan, berangkat ke sekolah, belajar, bermain, tidur, dan sebagainya. Jika anak terbiasa dengan jadwal rutinitas sehari-harinya, berarti ia disiplin dalam masalah waktu. Di sisi lain, Anda dapat menerapkan aturan-aturan yang tidak dapat ditawar atau dilanggar, karena menyangkut kesehatan, keselamatan jiwa, dan nilai-nilai yang dianut dalam keluarga. Contoh : ia tidak boleh keluar dari rumah tanpa ada orang dewasa yang menemani, apalagi menyeberang jalan sendirian.
Setiap anak perlu kebebasan. Anda juga harus fleksibel mengenai peraturan yang Anda terapkan. Seperti masalah yang menyangkut kenyamanan, selera, atau hal-hal subjektif lainnya. Ketika anak berperilaku baik dengan menjalankan aturan dan jadwal rutin sehari-harinya dengan baik, hargailah tindakannya. Memberi pujian dapat membuat anak tetap semangat untuk melakukan hal baik.
Suatu saat, ketika anak membuat ulah, bisa saja Anda lepas kontrol dalam menghadapinya. Ekspresi kemarahan yang Anda tunjukan tidak efektif untuk jangka waktu yang panjang, dapat juga melukai harga diri anak. Sehingga ia juga dapat meniru perilaku Anda. Saat marah, tenangkan diri dengan pergi sebentar ke ruangan lain atau tarik nafas panjang. Setelah Anda lebih tenang, ungkapkan kemarahan Anda dengan proporsional.
Ucapkan kata-kata yang dimengeti anak. Kesalahan yang sering dibuat para orang tua adalah tidak mengucapkan keinginan dengan jelas dan detail kepada anak, sehingga seringkali anak menjadi bingung mana tingkah lakunya yang Anda keluhkan. Setelah menjelaskan tindakan anak yang perlu diperbaiki, beri alternatif untuk menyelesaikannya. Dengan demikian, Anda dapat mendorongnya bertindak sesuai yang Anda harapkan.
Ucapan anda adalah tingkah laku anak. Artinya apa yang anda ajarkan nantinya akan menjadi sifat anak tersebut. Bila anda mengajarkan / sering mememarahinya maka anak tersebut akan menjadi anak yang bersikap kasar. Ajari ia dengan penuh kasih sayang dan kelembutan agar nanti anak anda menjadi anak yang baik.