Kelemahan Aplikasi Android Isi Baterai Panel Surya
Para pengguna telepon seluler (ponsel) pintar bersistem operasi Android perlu mewaspadai sejumlah aplikasi yang mengklaim dapat mengisi daya baterai dari sinar matahari melalui layar.
“Masalahnya adalah perangkat Android tidak mengandung panel surya yang merupakan komponen penting untuk mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik,” kata Manajer Cyber Security Symantec Intelligence, Paul Wood, dalam Antara, di Jakarta, Selasa (16/10).
Wood menjelaskan aplikasi seperti itu tidak dapat melakukan apa pun tanpa panel surya, tapi justru mencuri informasi sensitif dari pengguna ponsel pintar Android dengan menyusupkan perangkat lunak berbahaya atau malware.
Analis Symantec Intelligence, Hon Lau, mengatakan aplikasi itu memanfaatkan kelemahan perangkat-perangkat Android yang seringkali memiliki baterai berdaya tahan rendah.
“Prosesor ponsel yang mengonsumsi tenaga (listrik), layar yang terang dan besar, serta frekuensi penggunaan perangkat berarti kapasitas baterai yang besar dibutuhkan agar ponsel dapat dioperasikan sepanjang hari,” kata Lau.
Lau mencontohkan aplikasi yang mengklaim dapat mengisi ulang daya baterai dengan sinar matahari, tapi justru mencuri informasi dari perangkat adalah Battery Long (Android.Ackposts) dan Android.Sumzand.
Sebelum produsen-produsen ponsel pintar Android memasang komponen panel surya dalam perangkat mereka, Lau menyarankan agar para pengguna tetap mengisi daya baterai dengan cara lama, yaitu dihubungkan ke stop kontak atau melalui slot USB.
“Selain itu, berhati-hatilah dengan aplikasi yang Anda unduh dan pasang dari pasar aplikasi (application marketplace). Jika aplikasi meminta izin yang tampaknya tidak wajar dengan tujuan semestinya, jangan pasang aplikasi itu,” pungkas Lau.
Sumber: antara