Bayi miskin berisiko epilepsi
Tingkat kemakmuran pada penelitian ini disebut dengan istilah Apgar scoring, yaitu metode cepat untuk menguji bayi yang baru lahir berdasarkan kecepatan jantung, pernafasan, sifat otot, serta respon terhadap rangsangan dan warna. Nilai maksimum untuk scoring ini adalah 10 dan nilainya ditentukan pada satu menit dan lima menit setelah si bayi lahir.
Hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa faktor prenatal atau perinatal sangat berperan sebagai penyebab terjadinya epilepsi yang sebelumnya tidak pernah diketahui. Pada penelitian ini, para ilmuwan menguji anak-anak yang baru lahir antara tahun 1978 dan tahun 2002, yang didokumentasikan dalam Danish Civil Registration System. Sumber Apgar scores dari kelahiran diperoleh dari Danish Medical Birth Register, sedangkan data informasi tentang epilepsi diperoleh dari National Hospital Register.
Laporan penelitian tersebut dimuat dalam Jurnal Epidemiology, yang melibatkan sekitar 1,5 juta anak yang baru lahir, dimana sebanyak 16.455 kasus epilepsi berhasil didiagnosa pada akhir tahun 2002. Kondisi itu sesuai dengan kecepatan rata-rata kejadian epilepsi, yaitu sekitar 91,7 kasus per 100.000 orang setiap tahunnya.
Kejadian epilepsi diketahui mengalami peningkatan secara konsisten dengan adanya penurunan Apgar scores pada menit pertama dan kelima dari kelahiran. Kasus tersebut ternyata terjadi delapan kali lebih tinggi pada anak-anak dengan Agar scores 1-3, di menit pertama dan menit kelima dibandingkan anak-anak lainnya dengan score 10 pada kedua menit tersebut.
Terjadinya epilepsi akibat rendahnya Apgar scores terjadi sangat besar di awal tahun kehidupan seseorang. Namun, risiko itu cukup tinggi pada usia anak-anak dan meningkat hingga usia 25 tahun.
Penyebab potensial dari epilepsi yang berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran dapat berupa adanya infeksi, gaya hidup si ibu, komplikasi kehamilan, dan faktor lainnya yang berkaitan dengan proses pertumbuhan si anak. Namun para peneliti masih mengharapkan agar dilakukan riset lebih lanjut untuk kasus epilepsi pada bayi yang baru lahir.
Sumber : Jurnal Epidemiology