Bahaya makanan cepat saji picu penurunan IQ
Orangtua zaman sekarang banyak yang memilih memberikan makanan siap saji kepada bayi mereka yang masih berusia enam bulan. Namun penelitian terbaru menemukan makanan tersebut bisa mengurangi IQ anak.
Berbeda dengan makanan yang sehat yang bisa meningkatkan IQ, sementara anak kecil yang meminum minuman ringan kurang cerdas di kala tuanya.
Menurut penelitian dari University of Adelaide, pada usia delapan tahun, anak yang mengonsumsi makanan bayi siap saji jumlah IQnya dua angka lebih rendah dibandingkan rekan-rekannya yang mengonsumsi makanan sehat.
“Kami juga menemukan dampak negatif makanan bayi siap saji terhadap IQ mereka yang diberikan pada enam bulan, namun beberapa asosiasi positif ketika diberikan pada 24 bulan,” ujar pemimpin penelitian Dr Lisa Smithers seperti dilansir Dailymail, Jumat (10/8).
Penulis di European Journal of Epidemiology menyebutkan, temuan itu memperlihatkan memberikan makanan sehat kepada anak-anak sangat penting dalam hidup mereka.
“Meski perbedaan IQ tidak terlalu besar, penelitian ini memberikan beberapa bukti terkuat bahwa pola diet dari enam sampai 24 bulan memiliki efek kecil, tapi signifikan terhadap IQ pada usia delapan tahun,” kata Smithers.
Menurut Smithers, penting bagi orangtua untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari makanan yang diberikan ke anak-anak mereka.
Pada penelitian itu, kebiasaan makan anak-anak di usia 6 bulan, 15 bulan, dan dua tahun diamati dan dihubungkan dengan IQ mereka di usia delapan tahun.
Penelitian itu melibatkan lebih dari 7.000 anak-anak yang dibandingkan dengan pola diet, termasuk makanan buat rumah yang tradisional dan kontemporer, makanan bayi yang sudah siap saji, ASI, dan makanan junk food.
“Diet memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan jaringan otak dalam dua tahun pertama kehidupan mereka. Dan tujuan penelitian ini untuk melihat dampak diet pada IQ anak-anak,” ungkap Smithers.
“Kami menemukan bahwa anak-anak yang diberi ASI selama enam bulan dan memiliki pola makan yang sehat secara teratur, termasuk makanan seperti kacang-kacangan, keju, buah dan sayuran pada 15 dan 24 bulan, memiliki IQ hingga dua poin lebih tinggi pada usia delapan”.
Dan anak-anak yang memiliki pola makanan yang teratur seperti biskuit, cokelat, permen, minuman ringan, dan chip dalam dua tahun pertama kehidupan mereka, memiliki IQ hingga dua poin lebih rendah pada usia delapan tahun