Anak sering lelah tanda anemia Awan Ukaya

Anak sering lelah tanda anemia

Jika anak Anda memiliki gejala seperti di atas, segera periksakan ia ke dokter mengenai kadar hemoglobin yang dimilikinya.

Hemoglobin (Hb) merupakan sejenis senyawa yang mengandung zat besi (Fe) berupa pigmen yang memiliki warna merah, terdapat di dalam sel darah merah, dan diproduksi di dalam sumsum tulang belakang. Hemoglobin bertugas untuk membawa dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Hemoglobin dibedakan menjadi beberapa jenis, yang diberi nama sesuai dengan karakteristiknya. Hemoglobin normal pada manusia adalah HbF, HbA, dan HbA2. Pada janin, hemoglobin yang paling banyak terkandung di dalam sel merahnya adalah HbF. Sementara pada orang dewasa, HbA dan HbA2 dominan terdapat dalam darahnya.

Namun tidak semua hemoglobin dihasilkan di sumsum tulang belakang merupakan produk baik atau mormal. Jenis hemoglobin tidak normal yang banyak terkandung dalam sel darah merah adalah HbE. Terbentuknya jenis hemoglobin jenis ini menjadi pemicu terjadinya penyakit kelainan darah, yang dapat menyebabkan usia hemoglobin menjadi lebih pendek.

Kadar hemoglobin yang normal sejak si kecil berumur satu tahun hingga memasuki masa pubertas berada di antara 11 hingga 12 gram / desilimeter. Kadar hemoglobin yang rendah dapat disebabkan oleh menurunnya jumlah sel darah merah, atau kadar hemoglobin di dalam satu sel darah merah mengalami ketidaknormalan.

Beberapa penyakit atau kelainan darah yang banyak ditemukan pada anak-anak di Indonesia ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin, antara lain adalah :

Thalassemia
Merupakan jenis penyakit yang diturunkan oleh kedua orang tua, berupa gangguan kemampuan tubuh untuk memproduksi protein yang disebut rantaii globin (bahan baku utama pembentuk hemoglobin). Dapat dicegah dengan cara melakukan skrining darah pada pasangan yang akan menikah.

Anemia defisiensi nutrisi
Anemia ini terjadi jika tubuh si kecil kekurangan zat-zat nutrisi (terutama zat besi) yang sangat dibutuhkan di hampir semua sel di dalam tubuh. Anemia defisiensi nutrisi dapat dicegah dengan cara memberikan ASI ekslusif dengan tambahan suplemen zat besi, mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi (terutama makanan hewani), mengurangi konsumsi susu secara berlebihan, hindari berat badan pada si kecil, dan sembuhkan infeksi yang diderita si kecil hingga tuntas.