Tidak Ada Batasan dalam Berdoa
Seseorang dapat memohon apa saja kepada Allah asalkan halal. Setiap orang yang berpaling kepada Allah dan berdoa kepada-Nya, haruslah meyakini bahwa Allah berkuasa melakukan apa saha dan bersungguh – sungguh dalam berdoa. Doa-doa para nabi dan orang-orang beriman yang disebutkan dalam al-Quran merupakan contoh bagi orang-orang beriman tentang hal-hal yang dapat mereka mohon kepada Allah, misalnya, Nabi Zakaria yang berdoa kepada Allah agar diberi keturunan yang diridhai, dan Allah pun mengabulkan doanya walaupun istrinya mandul.
“Yaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata : ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putra. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia ya Tuhanku, seorang yang diridhai’.” (QS. Maryam:3-6)
Begitupun Allah menjawab permohonan Nabi Ayub yang menyeru Tuhannya ketika ia sakit.
“Maka Kami pun mengabulkan doanya itu, lalu Kami hilangkan penyakit yang menimpanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. al-Anbiya:84)
Oleh karena itu, orang-orang yang berdoa hendaknya mencamkan dalam hati ayat ini, “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘jadilah’ maka terjadilah ia.” (QS. Yasin:82) Sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, segala sesuatu itu mudah bagi Allah dan Dia Mendengar dan Mengetahui setiap doa.
Sumber : Beberapa Rahasia dalam Al-Quran, Harun Yahya