Setiap Perbuatan ada Pertanggungjawabannya
“Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah : 184)
“Daging – daging unta dan darahnya itu sekali – kali tidak dapat sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadp hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang – orang yang berbuat baik.” (QS. al-Hajj:37)
“Kepunyaan Allah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Baqarah:284)
Dalam al-Quran, Allah mengingatkan kita tentang keadaan sebagian orang yang mengerjakan shalat atau yang menginfakkan hartanya hanya untuk pamer. Kemungkinan orang yang seperti ini tidak mengingat Allah, tidak bersikap khusyu di hadapan Allah dalam shalatnya. Mungkin seseorang secara lahiriah tampak melakukan kedermawanan, menyumbang, membantu orang miskin, tetapi jika hal itu tidak dikerjakan untuk mencari ridha Allah, tidak menyadari kelemahannya, tidak merasa memerlukan Allah, tidak takut akhirat, amalan – amalan ini tidak akan diterima Allah. Allah menceritakan kepada kita bahwa darah binatang kurban tidak sampai kepada-Nya, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaannya.
Setiap manusia akan dimintai tanggung jawab atas perbuatan mereka. Allah memberi tahu kita bahwa manusia akan dimintai tanggung jawabnya atas niatnya, bahkan apa yang tersimpan di dalam lubuk hatinya.
Sumber : Beberapa Rahasia dalam Al-Quran, Harun Yahya