MENGELOLA AMARAH TIDAK SUSAH Awan Ukaya

MENGELOLA AMARAH TIDAK SUSAH

Harus diakui, amarah adalah bentuk pelampiasan emosi yang sangat dasyat. Orang yang pemarah gampang tersinggung, uring-uringan jika sedang meradang, murka atau mengamuk. Menurut ilmu pisikologi, amarah sama halnya emosi yang berhubungan erat dengan perubahan sikologis dan biologis, seperti detak jantung lebih cepat, tekanan darah meninggi, dan hormon adrenalin meningkat.

Lantas bagaimana cara mengendalikanya ?.

  1. Beragam gaya. Marah biasanya ditunjukan dengan tiga gaya. Pertama diungkapkan, bila diutarakan secara tegas tanpa kesan menyerang adalah cara yang tersehat. Misalnya orang tua yang menegur anaknya agar lebih disiplin, atau teguran atasan pada bawahan karena kinerjanya sudah mulai menurun. Kedua adalah amarah yang ditahan. Tidak masalah jika yang marah tetap berpikir positif dan coba mencari jalan keluar. Tapi yang berbahaya jika sering ditahan, menumpuk, dan keluar dalam bentuk tekanan. Hal itu bisa menyebabkan darah tinggi bahkan depresi. Ketiga adalah diredakan. Yang marah berusaha mengendalikan prilaku serta menenangkan hati dan perasaan.
  2. Pelampiasanya bermacam-macam. Bila diungkapkan pada waktu dan orang yang tepat, serta dengan cara yang baik, amarah sangat menyehatkan dan manusiawi. Pelampiasan amarah pun tak hanya berbentuk dalam gerakan fisik. Dapat pula berupa menarik diri dari pergaulan, merajuk, atau rentan sakit. Kemudian berbuntut pada putus asa, resah dan jengkel. Untuk itu kita harus belajar mengendalikan dan mengungkapkan amarah dengan baik dan benar.
  3. Ambil hikmahnya. Cara terbaik untuk mengelola amarah mula-mulanya adalah temukan faktor pencetusnya, lalu kembangkan kiat agar pencetus itu tak memojokkan kita. Ada pula beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, tenangkan diri dengan mengambil napas dalam-dalam sembari membayangkan hal yang indah. Lalu berusahalah memahami prilaku kita. Meski ini ini sederhana, namun dapat mengubah cara berpikir.

Begitulah, dalam kondisi apapun, sebenarnya kita bisa mengelola kemarahan agar tidak berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Bahkan dengan mengelola amarah secara baik, ada hal berharga yang dapat dipetik.