ARSENIK
Didalam dunia peracunan, reputasi arsenik tak diragukan lagi. Menempati peringkat pertama dalam hal paling sering dipakai sebagai pembunuh lewat makanan. Dalam urusan yang satu ini, Arsenik mengalahkan sianida dan striknin. Arsenik juga punya banyak kelebihan dibandingkan racun yang lain.
Secara kimia, arsenik adalah nama sebuah unsur. Unsur merupakan unit penyusun senyawa kimia. Karena nama sebuah unsur, ia bisa tampil dalam bentuk bermacam-macam senyawa. Sebagai racun, paling tidak arsenik memiliki tiga bentuk senyawa yang terpopuler.
Pertama, Arsenik trioksida. Senyawa ini sering disebut sebagai arsenikum. Dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai warangan. Orang-orang di negeri kita juga sering menggunakanya untuk mencuci keris. Bentuk aslinya, bubuk putih yang mudah larut dalam air, terutama dalam air panas. Karena itu arsenik trioksida paling cocok dicampurkan ke dalam kopi.
Kedua, Arsenik triklorida. Bentuknya menyerupai minyak berwarna kuning. Senyawa ini jarang dipakai karena daya peracunanya relatif rendah. Disamping itu, penggunaanya susah karena harus dicampurkan ke dalam sesuatu yang berminyak
Ketiga, Arsin. Merupakan bentuk arsenik yang paling beracun. Wujudnya gas dan sering dipakai sebagai senjata kimia di dalam perang modern.
Dari ketiga macam Arsenik itu, Arseniktrioksida atau Weranglah yang paling sering digunakan dalam kasus-kasus kriminal karena sifatnya yang sulit dideteksi. Korban takkan pernah curiga jika sedang diracuni, arsenik sama sekali tak bisa dikenali. Gejala keracunan akibat sangat mirip dengan gejala penyakit akut maupun kronis. Dokterpun bisa salah mendiagnosa, biasanya mengira korban meninggal akibat gastritis (radang lambung) atau sekedar muntaber.
Arsenikum juga mudah didapatkan di toko-toko kimia. Karena sebenarnya, bahan kimia ini punya banyak kegunaan di luar urusan bunuh membunuh. Di bidang pertanian, bisa digunakan untuk membasmi hama tikus. Dibidang industri, bisa digunakan sebagai pengawet kayu, bahan cat, keramik, elektronik, serta pembening kaca.