Tidak Mudah tapi Harus Untuk Membenci Narkoba
Permasalahan Narkoba, hingga sekarang sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan. Peredaranya sudah sampai di seluruh dunia, bahkan pelosok kota-kota kecil. Seperti sulit dicegah dan merupakan permasalahan yang sudah mengakar. Kita juga tidak dapat menutup mata bahwa banyak pihak yang terkait di dalamnya. Narkoba adalah masalah bersama yang harus kita lawan, tetapi kita juga tidak bisa tahu bahwa antar sesama kitalah yang justru menjadi musuh untuk mengentaskan masalah ini. Bukan rahasia lagi kalau dari anak kecil hingga orang tua pun sudah banyak yang terkena jerat racun ini.
Kejahatan Narkoba pada dasarnya adalah tindakan untuk mencari kesenangan pada diri sendiri, merasakan sensasi yang dapat melupakan segala kesusahan dalam hidup, lantas kenapa itu harus dilarang ?. Siapa yang tidak ingin senang ? Tapi bagaimana jika ternyata kesenangan itu ternyata semu, bisa semakin banyak menjerat korban lugu yang tak paham bahwa narkoba itu adalah racun. Narkoba adalah racun yang bisa berujung pada penderitaan tanpa ujung, hingga ajal menjemput. Dari hal itulah maka secara tepat dan pantas jika yang berhubungan dengan penyalahgunaan Narkoba ditetapkan sebagai kejahatan.
Tapi kenapa negara ini justru sekarang sudah dikenal bukan hanya sebagai negara transit untuk peredaranya, Indonesia sudah ditetapkan sebagai produsen. Bisa dibayangkan, di negeri kita sekarang ini orang dapat dengan mudah mendapatkan Narkoba yang notabene dapat mengancam dan merusak Bangsa.
Generasi muda lah yang paling dikhawatirkan, mereka adalah penerus bangsa. Tapi kita semua juga tahu bahwa sekarang ini dari mulai anak jalanan sudah mulai “ngepil” serta “Nyimeng” istilah mereka untuk mengkonsumsi pil narkoba dan ganja. Bahkan kaum berpendidikan yang berasal dari kehidupan baik sekalipun. Bagaimana itu tidak terjadi jika bandar Narkoba juga sudah melebarkan sayapnya hingga ke sekolah-sekolah dan tempat yang tidak pernah kita duga, bukan hanya di club-club malam, tempat prostitusi atau tempat perkumpulan para preman.
Itu juga dikarenakan bisnis narkoba sudah dianggap sebagai bisnis yang cepat meraih keuntungan, para bandar rela melakukan apa saja dan terlebih lagi dengan kehidupan zaman sekarang yang serba susah.
Ini semua tentu sangat mengkhawatirkan kita yang punya anak, saudara, bahkan orang tua dan orang-orang terdekat yang kita sayangi. Bisa saja mereka menjadi salah satu korbanya. lantas apa upaya paling tepat untuk mengatasi, kemudian mencegah agar permasalahan ini bisa dikurangi semaksimal mungkin, jika memang tidak bisa benar-benar diberantas ?
Apalagi kalau bukan pendidikan dari lingkungan terdekat yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang. Bahkan ada pepatah yang mengatakan, jika kau ingin tahu seseorang, maka lihatlah lingkungan tempat dia tinggal. Orang tua, kawan, sekolah, tempat kerja, semua itu harus diperhatikan. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah, ada tidaknya kesadaran dari masing-masing pribadi untuk secara jujur mengatakan bahwa “dia memang benar-benar sangat membenci Narkoba” apapun jenisnya, baik sebagai pengedar yang bernafsu meraih keuntungan secara haram ataupun pemakai yang tidak bedanya sedang melakukan bunuh diri.