Jenis-jenis tumbuhan paku berdasarkan spora
Orang awam pasti mengira bahwa paku merupakan sebuah bahan yang biasa digunakan tukang bangunan untuk membuat sesuatu. Seperti almari, tempat tidur, meja, dll. Namun, perlu diketahui bahwa yang satu ini beda!
Karena paku yang dimaksud disini adalah tumbuhan yang benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Tumbuhan ini ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit.
Ciri-ciri tumbuha paku
Cirri yang sering dijumpai dari tumbuhan paku ini adalah paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.
Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris.
Dan berdasarkan spora yang dihasilkan, ada 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
- Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
- Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
- Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)