Dalam hidup harus berpikir, bukan hanya merasakan
Dalam hidup ini kita tidak pernah lepas dari berpikir, meski hanya sebentar. Tapi kebahagiaan dapat dicapai dengan kita merasakan. Namun kedua hal itu juga tak bisa dilepaskan. Dengan hanya ingin merasakan tanpa memperdulikan proses awalnya yaitu berpikir, bagaimana kita dapat mencapai apa yang sebenarnya kita harapkan. Kita mungkin menunjuk bulan dengan harapan dapat merasakan dan menikmati keindahan bulan itu, tapi bukan berarti kita tak perlu berkonsentrasi kepada jari yang menunjuk bulan. Tanpa itu, bisa saja kita tak tahu apa yang akan kita tunjuk. Atau mungkin saja kita tak perlu menunjuk bulan, cukup melihat dan merasakanya dengan pandangan. Tapi bukankah dengan memandang kita membutuhkan konsentrasi terhadap apa yang kita pandang. Konsentrasi itu berpikir, jadi intinya tetap pada berpikir.
Kita ingin merasakan keindahan hidup, tapi jangan lupa bahwa pikiran-pikiran rumit tetap harus ada untuk mencapai itu semua. Pikiran rumit ini adalah mengenai cara untuk menjadi manusia yang berarti untuk mencapai tujuan hidup kita. Bukan justru kita menetapkan prinsip untuk jadi manusia tanpa beban, karena yakin dan percaya bahwa kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya. Lagipula kita tetap bisa menjalani hidup ini apa adanya, hanya saja jangan sampai melupakan berpikir, karena hal itu yang menentukan hitam putih pilihan yang akan kita ambil.
Mungkin memang benar, jika setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk meraih kebahagiaan dalam hidup. Tapi jika kita kembali kepada keyakinan jauh di lubuk hati, tentu dengan sendirinya kita mengakui bahwa hidup ini memang harus berpikir, jika kita ingin paham. Hidup tanpa beban dan tidak ingin memikirkan apapun karena takut terganggu hanya akan menjadikan kita monoton dalam hidup atau bahkan tidak mau mencoba apapun.
Kita terlihat sudah cukup puas dengan apa yang dimiliki, sedangkan maksud hati ingin mendapatkan yang lebih. Tidak ada yang salah jika kita meraih itu dengan cara yang benar, lantas kenapa kita harus tidak berani ? Apakah semata-mata hanya karena tidak ingin memikirkan hal-hal yang dianggap rumit dan takut mengganggu ketenangan hidup.