Apakah kita pemuda bangsa ini Awan Ukaya

Apakah kita pemuda bangsa ini

Sepertinya dengan zaman globalisasi, semakin kesini semakin membuat kita terlempar jauh dari identitas bangsa kita sendiri yang katanya beridealisme ketimuran, khususnya kita yang dikenal sebagai kaum muda dan menjadi penentu utama bagaimana bangsa ini ke depanya. Hanya dari keliatanya saja kita bisa mengaku sebagai manusia berbudaya timur, karena mungkin dari segi tampang kita tak pantas mengaku berasal dari negeri barat sana. Tapi jika memang begitu, mengapa pemikiran, perasaan dan tingkah laku kita sadar atau tidak mau saja dicemari oleh budaya mereka. Kita menelan mentah-mentah tanpa disaring terlebih dahulu.

Maksud dari artikel ini, secara gamblang dan langsung adalah mengajak sama-sama kita, marilah kita bangkit. Negeri ini membutuhkan pemuda-pemudi yang berkualitas. Untuk mencapai itu, tentunya kita harus mempunyai komitment, berakhlak dan memiliki tauhid yang lurus. Tunjukan jati diri kita yang tak mampu diperjual belikan hanya karena godaan bangsa lain yang sebenarnya juga tidak kita mengerti.

Semua itu mungkin memang tak mudah karena kita memang dibesarkan oleh zaman, bahkan orang-orang terdahulu kita juga. Zaman memang telah mendidik kita hingga memiliki sudut pandang, cara pikir dan tingkah laku seperti sekarang ini. Tapi cobalah kita kembali merenung, bahwa zaman memang sudah seperti itu adanya, tapi kita yang menentukan bagaimana zaman itu berpengaruh bagi kita, kita hamba ciptaanya yang sempurna dengan akal dan budi pekerti.

Mari kita menyadari bahwa budaya kita sendiri juga masih banyak yang lebih baik dari yang lain, masih banyak yang belum tergali dan tidak kita ketahui. Lantas kalau bukan kita yang berperan, kalau bukan kita yang mengangkat budaya sendiri, siapa lagi ?.

Negeri ini akhirnya bisa dikatakan seperti rumah yang tidak berpenghuni, rumah yang tidak diurus oleh penghuninya, rumah yang tidak diakui oleh penghuninya sendiri. Sadar atau tidak, sebagian dari kita memang perlahan sudah mulai melakukan hal itu. Jangan sampai kitabaru menyesal disaat semuanya sudah terlambat, disaat kita sudah tak mengenal dari mana kita berasal dan juga tak tau kemana kita mau melangkah.

Contohlah beberapa negara lain yang lebih maju dari kita, bahkan jauh sangat maju. Tapi pemuda-pemudinya tidak perlu menjadi orang lain atau angkuh menjatidirikan sebagai bangsa maju, meskipun mereka pantas untuk melakukan itu. Dengan kemajuan itu, mereka justru semakin mencintai budaya sendiri, berusaha agar kebudayaan mereka bisa dikenal ke seantero dunia, pemuda-pemudi kreatif yang menggabungkan unsur kekinian untuk memajukan budaya tradisional mereka.

Harusnya kita juga mampu, jika kita memang mencintai negeri ini.