Cara Mengurangi Resiko Kanker Pada Makanan Bakar
Makanan yang diproses dengan cara dibakar seperti sate, ikan bakar, dan daging bakar memang nikmat disantap. Mencium aromanya saja sudah bikin ngiler. Tapi tahukah Anda bahaya apa dibalik makanan-makanan yang diolah dengan cara dibakar?
Menjadi pemicu kanker karena zat karsinogen yang ada di dalamnya, adalah bahaya dari makanan bakar yang paling ditakuti. Namun, asalkan kita tahu cara mengurangi resiko tersebut, kita tetap bisa menikmati makanan bakar.
Cara yang pertama adalah dengan selalu menyertakan sayuran dalam menu makanan bakar kita, seperti lalapan yang terdiri dari kol, mentimun, dan daun kemangi di menu ayam bakar. Selain itu kita juga bisa menyisipkan sayuran berupa paprika, nanas, jagung, dan tomat di sate atau barbeque. Ini agar kandungan lemak jenuh dan zat karsinogen pada masakan bakar bisa dinetralisir oleh sayuran-sayuran tersebut. Selain itu, sayuran juga bisa mengurangi bau amis setelah memakannya.
Merendam daging atau ikan yang akan dibakar dengan bumbu dan saus (marinate) juga bisa mengurangi zat pemicu kanker. Terutama jika Anda menggunakan bawang putih dan jahe.
Saat membakar makanan, bolak-baliklah secara teratur dan. Jangan sampai makanan berwarna kehitaman atau gosong karena dibakar terlalu lama. Ini akan memperbesar resiko zat karsinogen di dalam makanan.
Agar masakan tidak membutuhkan waktu terlalu lama saat dibakar, Anda juga bisa memproses daging dengan cara direbus terlebih dahulu. Cara ini juga akan membuat daging lebih empuk dan mudah dinikmati.
Meski cara mengurangi resiko karsinogen di makanan bakar ini dapat mengurangi efek karsinogen, tetap batasi dalam mengonsumsinya, ya. Selamat hidup sehat.