Stop ! Mengguncang Bayi Awan Ukaya

Stop ! Mengguncang Bayi

Tubuh bayi rentan terhadap banyak hal, termasuk guncangan. Asal tahu saja, guncangan keras bisa berakibat fatal!

Tangisan si kecil yang berkepanjangan kadangkala membuat orang yang mendengarkanya jadi senewen/jengkel. Akibatnya, tanpa sengaja menggunakan tubuh si kecil untuk menghentikan tangisnya. Hentikan tindakan ini, karena dapat berakibat fatal.

Awas shaken baby syndrome

Istilah shaken baby syndrome atau sindroma bayi diguncang dikenal setelah terjadi kasus kematian Matthew Eappen di Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1996. Anak pasangan sunil dan Deborah Eappen yang berumur 8 bulan itu meninggal akibat diguncang oleh sang pengasuh, Louise Woodward.

Sindroma yang terutama dialami bayi usia 3-8 bulan ini bisa karena terguncang, Misalnya karena terjatuh atau kepalanya membentur benda yang cukup keras. Atau, bisa juga karena diguncang seperti kasus mendiamkan bayi menangis tadi.

Guncangan yang berakibat Fatal adalah yang mengakibatkan kepala bayi terguncang ke depan dan ke belakang, sementara tulang dan otot-otot lehernya masih belum kuat menopang berat kepalanya. Akibatnya, antara lain pembuluh-pembuluh darah di dalam otak bayi pecah, dan sistem saraf di otak robek. Selain itu, kerusakan akibat guncangan yang keras juga bisa terjadi pada organ-organ lain di dalam tubuh si kecil.

Pentingnya diketahui, sekecil apa pun kerusakan pada jaringan otak bayi akan mengakibatkan gangguan tumbuh kembang, fungsi, dan kemampuan otaknya.

Demikian sobat awanukaya.com mengenai artikel Berjudul “Stop ! Mengguncang Bayi” Semoga bermanfaat ( Ifan21 )