Tempat menyimpan ASI Awan Ukaya

Tempat menyimpan ASI

Tampilan ASI berbeda-beda setiap waktu karena kandungan ASI pun berbeda-beda setiap saat, termasuk kandungan lemak dan warna ASI. Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif dari hari ke hari. Bahkan ASI yang keluar di menit-menit awal akan berbeda warna dan tampilannya. ASI yang dikeluarkan saat pertama kali proses pemompaan akan terlihat “lebih encer” dari ASI yang dikeluarkan di menit-menit berikutnya, karena itu disebut Foremilk (karena kaya akan protein). Sedangkan ASI yang keluar beberapa menit kemudian akan terlihat lebih kental dan disebut dengan Hindmilk (kaya akan lemak). Warna dari ASI juga bervariasi tergantung dari apa yang ibu konsumsi.

Umumnya ASI segar berbau dan beraroma manis. Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma seperti sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yang mendadak sehingga kerja enzim lipase terganggu. Karena itu, tidak disarankan memanaskan ASI peras pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras berbau asam, bisa jadi ASI telah basi dan segera dibuang. Intinya, selama ASI peras disimpan sesuai dengan tata cara penyimpanan yang benar, maka ASI tidak akan basi.

Wadah penyimpanan ASI

Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus untuk menyimpan ASI. Intinya gunakan wadah yang bisa tertutup rapat dan selalu dibersihkan atau disterilkan sebelum digunakan. ASI peras sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup untuk sekali minum = 60 ml) agar tidak ada ASI yang tersisa dan terbuang.