Rasmussen’s Encephalitis menyerang anak Awan Ukaya

Rasmussen’s Encephalitis menyerang anak

Rasmussen’s Encephalitis merupakan suatu penyakit otak yang langka. Rasmussen’s Encephalitis merupakan kelainan syaraf yang menyebabkan kejang dan sulit sekali dikendalikan. Yang mengerikan adalah bahwa penyakit ini umumnya menyerang anak yang berusia di bawah 10 tahun, baik pria maupun wanita.

Sebagian besar orang yang menderita Rasmussen’s Encephalitis akan mengalami kejang dan kengalami kerusakan otak pada 8 hingga 12 bulan pertama, sebelum ia memasuki fase gagal syaraf secara permanen. Rasmussen’s Encephalitis pertama kali didiagnosa pada tahun 1958 oleh Dr. Rasmussen dari Montreal, Kanada. Penyebab Rasmussen’s Encephalitis tidak diketahui secara pasti. Para ilmuan dan dokter menduga kemungkinan adanya inveksi virus yang masuk ke tubuh dan mendekam di otak. Atau bisa juga terjadi karena penyakit auto imun. Rasmussen’s Encephalitis memiliki gejala :

  1. Sering kali diawali dengan kejang kecil, yang secara bertahap diikuti oleh kejang yang lebih kompleks, yang menyerang sebagian tubuh (grand mall, merupakan suatu keadaan tubuh anak bergetar sangat hebat dan tidak beraturan).
  2. Kejang yang tidak dapat dikendalikan dapat merusak otak anak. Terganggunya pasokan oksigen ke otak dapat menimbulkan kerusakan otak yang sangat parah.
  3. Anak akan menderita kejang yang terus menerus tanpa henti, sehingga menyulitkan perawatan, encephalitis (pendarahan otak), hemi paresis (separuh tubuh menjadi lumpuh), dementia (hilangnya kepekaan intelektual dan emosi), kehilangan keterampilan motorik dan berbicara, serta kerusakkan mental.