Panjang jari ternyata faktor anak cerdas
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa seorang anak yang memiliki jari manis lebih panjang daripada jari telunjuk cenderung memiliki kemapuan matematika yang lebih tinggi daripada kemampuan verbal dan bahasa. Jika perbandingan terjadi sebaliknya, anak umumnya memiliki kemampuan verbal seperti menulis dan membaca yang lebih baik dibandingkan matematika.
Panjang jari anak-anak dapat menunjukkan kemampuan alami dalam matematika dan bahasa. Para peneliti percaya bahwa hubungan itu disebabkan oleh perbedaan kadar hormon testosteron dan estrogen saat dalam kandungan dan berdampak pada perkembangan otak dan panjang jari mereka. Testosteron diyakini mendukung perkembangan bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan matematika dan pandang ruang. Estrogen diperkirakan melakukan hal yang sama pada bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan verbal. Kita dapat menggunakan pengukuran jari-jari ini sebagai alat ukur paparan relatif kedua hormon tersebut pada saat dalam kandungan dan kita dapat menggunakannya untuk memprediksi kemampuan dalam bidang angka dan bahasa.
Para peneliti membuat fotokopi telapak tangan anak-anak dan mengukur panjang jari telunjuk dan jari manis pada kedua tangan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm. Mereka kemudian membagi panjang jari telunjuk dengan jari manis untuk menghitung rasionya. Ketika mereka membandingkan rasio ini dengan skor SAT anak-anak, peneliti menemukan hubungan rasio lebih rendah (jari manis lebih panjang yang menunjukkan tingginya paparan testosteron sebelum lahir) dengan nilai ujian matematika yang lebih tinggi. Juga tingginya paparan estrogen dengan kemampuan bahasa dan verbal pada sebagian besar anak perempuan.