Belajar Bela Diri Sejak Dini
Kita jangan berpikir bahwa anak-anak yang masih berusi balita belum bisa diajarkan olahraga khususnya olahraga bela diri, justru dengan koordinasi gerak tangan dan kaki mereka yang semakin baik dapat dibantu dengan melakukan berbagai macam cabang olahraga, namun tentu saja gerakan dalam olahraga itu harus disesuaikan dengan usia dari anak-anak kita.
Secara sikologis, pada usia 5 tahun anak-anak mulai memilliki kesadaran akan identitas jender mereka. Lumrahnya anak laki-laki yang senang melakukan aktiftas motorik yang menantang dibandingkan anak perempuan. Namun meskipun anak perempuan lebih cendrung ke aktifitas seperti senam, balet atau renang, tak ada salahnya juga jika memperkenalkan olahraga bela dir terhadap mereka.
Dengan olahraga bela diri dapat mengakomodasi anak untuk mengaktifkan otot dan hentakan kekuatan, mempelajari keseimbangan dan ketangkasan dalam bergerak. Yang perlu ditambah adalah anak-naka juga harus diperkenalkan mengenai filosofi sederhana dari bela diri itu sendiri hingga berpengaruh dalam sosialisasinya. Aturan dalam olahraga yang menganut aspek sportifitas juga dapat mengajarkan anak disiplin dan konsekuen. Maka lengkaplah sudah olahraga beladiri dapat membentuk watak dan keprbadian yang baik terhadap anak.
Namun jangan melupakan satu hal penting bahwa anak-anak sangat mudah merekam apa yang mereka lihat, kita juga tidak dapat mengingkari bahwa olahraga beladiri termasuk aktifitas beresiko yang sering disalah gunakan untuk menyerang dan menyakiti. Maka jangan sampai hal seperti itu yang justru direkam dalam pikiran mereka, hingga tumbuhkan sikap agresif ke arah yang salah. Tanamkan secara benar bahwa olahraga bela diri yang mereka pelajari itu adalah untuk berolahraga bukan untuk menyerang orang lain. Biarkan pada akhirnya mereka akan memahami ecara lebih jauh mengenai bela diri ketika sudah semakin dewasa nanti.