WES HEWES BABLAS ANGINE Awan Ukaya

WES HEWES BABLAS ANGINE

Perkara yang satu ini memang suka jadi pangkal “Keributan”. Apalagi kalau bunyi khasnya itu terpaksa meletup tanpa kompromi di depan umum, bisa kacau suasananya. Apa dan sebenarnya si biang kerok yang bernama “kentut”  dan tak pernah wangi aromanya itu ?

Menurut pengertianya, bahasa ilmiah dari Kentut adalah flatus, berasal dari bahasa latin yang juga bisa diartikan sebagai angin sepoi-sepoi. Atau dalam bahasa inggris disebut flatulence yang artinya gas dalam perut. Kandungan di dalamnya memang terdiri dari berbagai macam gas, nitrogen, karbon dioksida, oksigen, metan, dan hydrogen sulfida yang beriringan dalam perut sebelum berhasil lolos lewat menuju udara bebas.

Bagaimana sampai terjadinya kentut itu, bila kita terlalu banyak menelan udara atau mengkonsumsi makanan yang sulit dicerna, sehingga gas terjebak di rongga perut. Gas paling utama yang menimbulkan bau tak sedap pada kentut adalah hydrogen sulfida, karena mengandung belerang. Makanan seperti kacang-kacangan, kubis, keju, soda dan telur punya andil besar dalam perkara ini.

Dalam sehari maksimalnya kentut bertiup sebanyak 16 kali, tapi kalau lebih adalah hal yang tidak normal untuk manusia, karena hewan seperti gajah yang sering kentut melebihi itu. Gajah memang terkenal sebagai satwa yang paling sering buang angin.

Masa produktif manusia untuk buang angin sering terjadi di saat tidur, semua orang juga punya potensi (entah laki-laki atau perempuan) dalam hal kentut. Namun berhati-hatilah bila gas buang (kentut) terlalu kental kadar gas metan dan hidrogenya, dampaknya bisa mengerikan. Bahkan kedua gas itu bisa terbakar bila tersulut api.