Tips Agar Tulisan Opini Kita Diterima Media Surat Kabar
Saya akan membagikan pengalaman saya ketika waktu dulu sering mengirimkan opini ke berbagai media surat kabar tanah air. Sering ditolak, tapi sempat juga diterima. Salah satunya adalah mengenai kiriman opini yang pernah saya tujukan kepada Koran Koran Kompas. Ada hal menarik yang saya dapatkan dan berbeda bila saya mengirimkan ke surat kabar yang lain. Meski tulisan kita ditolak, tapi redaksi kompas masih bersedia memberi masukan terhadap tulisan kita tersebut.
Dan beberapa dari masukan tersebut adalah kriteria mengenai apa saja yang harus dilakukan jika ingin tulisan kita dapat dimuat pada harian kompas, beberapa diantaranya adalah sebagai berikuti:
- Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain .
- Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain termasuk Blog, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain..
- Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat.
- Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komuninas tertentu, karena Kompas adalah media umum dan bukan majalah vak atau jurnal dari disiplin tertentu.
- Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.
- Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena.
- Penyajian tidak berkepanjangan, dan menggunakan bahasa populer/luwes yang mudah ditangkap oleh pembaca yang awam sekalipun. Panjang tulisan 3,5 halaman kuarto spasi ganda atau 700 kata atau 5000 karakter (dengan spasi) ditulis dengan program Words.
- Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.
- Menyertakan data diri/daftar riwayat hidup singkat (termasuk nomor telepon / HP), nama Bank dan nomor rekening.