Motivasi Dalam Belajar
Proses belajar mengajar juga tidak akan berjalan secara baik tanpa adanya motivasi yang tercetus dalam pribadi siswa itu sendiri. Motivasi bisa datang dari mana saja, dari dalam diri berdasarkan niat yang kuat atau melalui orang lain, seperti guru yang menjadi perantara. Kelangsungan dan keberhasilan juga tidak hanya dipengaruhi oleh kepandaian intelektual, melainkan juga faktor intelektual, seperti motivasi yang menjadi salah satunya.
Penelitian juga membuktikan bahwa intelektual hanya berpengaruh sebesar 20% dibandingkan faktor nonintelektual sebesar 880%, untuk menjadi orang yang berhasil. Selain motivasi, kecerdasan non intelektual adalah mengatasi frustasi, mengontrol nafus dan suasana hati, berempati serta mampu kerja sama.
Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal.
Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar, di ranah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan, barulah manusia mulai ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi tertentu akan timbul kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang ingin makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan tesebut tidak akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Manusia yang dikuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan akan termotivasi untuk melakukan kegiatan guna memuaskan kebutuhan tersebut.