Efek buruk games online Awan Ukaya

Efek buruk games online

Dengan kemajuan teknologi di jaman sekarang, dalam hal bermain, kita tidak perlu untuk beraktifitas secara nyata, tapi hanya perlu melakukan permainan tersebut didepan komputer. Cukup praktis bukan?. Namun, hal inilah efek buruk games online. Dalam Permainan konvensional / jaman dulu ada situasi interaksi situasi sosial langsung dengan teman sebagai lawan main, misalnya permainan gobak sodor, karambol, dsb ada teman kita yang sangat jago / curang begitu juga sebaliknya. Di game online mereka tidak mendapatkannya, mereka tidak bisa mengekspresikan seorang diri individu merasa gagal, terpuruk, tapi ada yang merasa senang dan puas.

Namun hal ini cukup wajar, karena tujuan anak-anak bermain adalah agar bisa mengasah keterampilan sosial dan interaksi tatap muka. Sedangkan anak yang menyukai game online memiliki keterampilan sosial lemah dan susah mempertahankan interaksi tatap muka, jika hal ini berlanjut hingga dewasa akan memengaruhi hubungan interpersonal dengan orang lain.

“Kalau anak dihina, diledekin, disalahin saat bermain di permainan konvensional, itu memang bullying, tetapi tekanan sosial di luar sana keras, jadi akan menggembleng anak lebih tangguh, dan bisa mengatasi hinaan atau ledekan. Dalam permainan yang dilakukan anak-anak tak hanya melatih kecerdasan otak, tetapi kecerdasan akademik, emosi, sos, dan melatih anak menjadi empati terhadap orang lain.