Asal-usul buncis dan kandungannya
Kalau bicara tentang buncis, pasti semua tidak asing lagi. Tapi, kalu berbicara mengenai asal-usul, kemudian struktur/ cirri-ciri, dan kandungannya, saya yakin pasti tidak semua orang tahu akan hal itu. Itulah sebabnya saya jelaskan beberapa hal mengenai buncis.
Ciri-ciri buncis
Buncis atau bisa disebut dengan Phaseolus vulgaris ini memiliki buah yang mirip kacang panjang, tapi lebih pendek dan gemuk. Tanaman yang termasuk familia Papilionaceae (Leguminosae) ini merupakan jenis tumbuhan semak tegak atau membelit dengan panjang 0.3 – 3 meter.
Kenapa dikatakan membelit?
Iya karena daun penumpunya selalu tetap melekat lama. Selain ciri-ciri di atas, pada anak daun buncis ini berbentuk bulat telur, dengan pangkal membulat, meruncing, dan kedua belah sisi berambut. Kemudian, tandan bunga buncis ini biasanya berada di ketiak tanaman, dengan 1-2 pasangan bunga. Sedangkan tangkainya biasanya memiliki tinggi +/- 6 cm.
Lalu, dimanakah buncis ditemukan?
Tanaman buncis ini sebenarnya berasal dari Amerika. Namun karena tanaman ini tidak sulit untuk dibudidayakan, sehingga saat ini di Indonesiapun juga ada kacang panjang. Jika kalian mau, Anda bisa menemuinya di sawah-sawah terdekat.
Kemudian, apa saja kandungan buncis itu?
Perlu kalian ketahui bahwa di dalam buncis ini terkandung banyak zat-zat penting. Di antaranya seperti, zat b-sitosterol dan stigmasterol yang mampu meningkatkan produksi insulin. Dimana insulin sendiri ini merupakan hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh pankreas yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Sehingga jika kalian punya riwayat diabetes, maka sangat dianjurkan untuk kalian mengkonsumsi buncis.