Wushu Bukan Sekedar Bela Diri
Bagi yang menggemari film-film action dan olahraga bela diri, pasti sudah sering menyaksikan adegan-adegan pertarungan yang menggunakan gerakan-gerakan kung fu. Salah satu olahraga bela diri yang kita biasa dengar dengan istilah kung fu tersebut juga mempunyai istilah lain, yang sering dipertandingkan dalam berbagai ajang olahraga di zaman sekarang ini, Wushu.
Wushu adalah olahraga yang berakar pada kebudayaan tradisional Tiongkok kuno dan mempunyai kandungan nilai filosofi yang mendalam. Jadi dengan belajar wushu kita tidak hanya mempelajari teknik gerakanya saja, melainkan juga harus mengerti filosofi yang terkandung di dalamnya. Dalam artian lain, jika kita sungguh-sungguh mempelajari Wushu maka selain dapat menyehatkan tubuh, melindungi diri dari kekerasan, juga dapat meningkatkan moralitas dan ketrampilan artistik.
Kesimpulanya, jika kita berbicara mengenai tradisi bela diri yang berasal dari Tiongkok ini, berarti harus meliputi kultivasi karakter moral, apresiasi seni, kesehatan fisik dan ketahanan tubuh. Kita bisa membuktikan itu dengan melihat olahraga Wushu pada saat dipertandingkan, gerakan yang terlihat pada saat olahragawan Wushu menunjukan jurusnya mempunyai arti mendalam pada setiap tekhnik gerakan dan terlihat juga bahwa mereka telah dilatih menunjukan ketrampilan seni dalam setiap gerakan-gerakan yang dikuasai.
Juga sempat terdengar cerita orang-orang dulu bahwa sebenarnya Kung Fu atau Wushu itu adalah Olahraga bela diri paling tua di dunia, bisa saja semua olahraga bela diri yang ada di zaman sekarang dan mulai banyak bermunculan di hadapan kita adalah olahraga yang mengikuti atau mengambil gerakan-gerakan yang ada pada olahraga Kung Fu atau Wushu. Semua itu sah-sah saja, asalkan tanpa melupakan filosofi penting dari olahraga asal itu sendiri. Dan secara umum dalam disimpulkan juga bahwa dengan menguasai olahraga bela diri artinya kita juga harus terlebih dahulu menguasai diri dari setiap hal yang dapat menghancurkan. Intinya menjaga kesehatan dan berbuat baik pada sesama, maka kecil kemungkinan kita akan menghadapi resiko yang dapat membahayakan hidup kita.