OPERASI PROSTAT DAN IMPOTENSI
Operasi prostat, di benak sebagian orang, kadang dianggap sebagai satu penyebab impotensi. Dan yang sangat disayangkan, sudah bayar mahal harus hilang kejantanan pula. Namun, apakah setiap operasi prostat berujung pada impotensi ? Belum tentu. Sebagian besar memang beresiko impoten, namun masih ada peluang sembuh dan mempertahankan kejantananya.
Operasi prostat sendiri mengenal beberapa macam tekhnik pembedahan untuk mengangkat prostat yang bermasalah. Mulai merogoh dari bawah lewat daerah sekitar dubur, dibelek dari dinding perut bawah, bahkan sampai disodok lewat saluran kemih kemaluan. Dan sekarang ini sudah ada metode yang lebih canggih, dokter membuat 5 liang sebesar kelingking bayi pada dinding perut pasien. Liang-liang tadi dibuat untuk memasukkan pipa selang berlampu dan berkamera, yang dilengkapi dengan alat pengerat dan pencapit di ujungnya.
Dengan cara operasi yang terbaru, tanpa dibelek, pasien cuma perlu dibius local pada kulit perut yang akan dibuat lubang. Pasien juga bias melihat langsung jalanya operasi dari layar monitor. Kelebihan dari operasi tekhnik terbaru ini adalah masa pemulihanya lebih cepat dibandingkan dengan operasi yang lain.
Tapi sayangnya, metode bedah terbaru pun belum tentu bisa menjamin tak kan terjadi impotensi. Karena operasi prostat memang sangat sulit, kelenjar kemaluan pria banyak bertetangga dengan unsur-unsur vital lainya, termasuk saraf dan pembuluh darah yang sebenarnya tidak boleh diusik.
Bagaimana jika memilih tanpa operasi ?. Boleh saja, dan memang terbebas dari resiko impotensi. Tapi jalan yang dapat ditempuh adalah terapi penyinaran, dan belum tentu bisa membasmi sel kanker seluruhnya. Resiko untuk kambuhnya lebih tinggi daripada tingkat kesembuhanya.