MITOS MENTEGA DAN ODOL UNTUK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR Awan Ukaya

MITOS MENTEGA DAN ODOL UNTUK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR

Sama seperti pendarahan berat, luka bakar juga tak boleh diperlakukan sembarangan. Termasuk dalam kategori ini, luka terbakar api, tersiram air panas, tersiram bahan kimia, maupun terlindas setrika. Apapun jenisnya, pertolongan pertama dan utama adalah dengan disiram menggunakan air. Tidak perlu menunggu lama. Meskipun sudah tidak kontak lagi dengan sumber panas, jaringan luka masih menyimpan panas, semakin lama ditunda akan mengakibatkan proses perusakan jaringan semakin lama berlangsung.

Bahkan jika mungkin, letakkan bagian yang luka di dalam air mengalir. Jika itu tidak bisa dilakukan, setidaknya rendam di dalam air sampai rasa perihnya hilang. Tapi ingat, jangan menggunakan air es. Karena menggunakan es langsung pada luka bakar justru bisa menyebabkan luka dingin.

Sambil menunggu  pertolongan dokter, untuk meringankan nyeri, korban bisa diberi obat anti nyeri seperti parasetamol. Dan jangan coba-coba menggunakan obat-obatan yang sebenarnya hanya mitos, seperti olesan mentega, kecap, atau odol. Justru lebih penting menghindarkan luka dari kotoran, lalat. Dan segala penyebab infeksi.

Kenapa mengoleskan mentega tidak diperbolehkan ? karena bukan hanya tidak dapat membantu proses penyembuhan, justru menambah penderitaan. Jika dibawa ke rumah sakit, luka yang sudah diolesi mentega akan membuat korban meringis kesakitan pada saat luka dibersihkan. Luka bakar yang melepuh, juga tidak boleh dikelupas sendiri bagian kulit yang melepuh. Tutupi saja secara longgar dengan kasa steril. Selama perawatan, penutup luka harus sering diganti untuk menghindari infeksi.