Manusia dan Masalah Awan Ukaya

Manusia dan Masalah

Kita tidak bisa memungkiri bahwa di zaman yang semakin maju ini beriringan dengan kemajuan peradaban tempat kita hidup juga. Akan tetapi siapa diantara kita yang bisa memastikan bahwa kemajuan zaman ini sudah dapat dikatakan bisa membuat sebagian besar penghuni dunia ini bahagia. Bukankah justru makin banyak bermunculan masalah-masalah baru yang lebih rumit bahkan tidak pernah ditemui di jaman dahulu kala ?. Tapi itulah kehidupan.

Kita juga tidak dapat memungkiri bahwa kemajuan zaman juga turut melahirkan orang-orang pintar dan bijak dengan berbagai petuah mereka yang menyejukkan dan memotivasi banyak orang. Banyak pelajaran baru yang kita dapatkan dari orang-orang dulu, hingga terciptalah berbagai ilmu pengetahuan yang semakin memudahkan kita dalam menjalani hidup. Tapi, apakah hidup yang semakin instan ini benar-benar memudahkan kita, atau justru menjadikan banyak diantara kita yang gampang memudahkan segala hal yang sebenarnya perlu dipikirkan secara serius. Pada akhirnya kita yang manusia modern ini justru diperbudak oleh kemalasan kita sendiri. Jadi rentan terhadap hal-hal yang sebenarnya dulu sama sekali tidak berpengaruh. Contohnya kecilnya saja, apa kita bisa hidup sehari saja tanpa menggunakan handphone ?. Tapi itulah zaman yang menghidupi kita sekarang.

Intinya, marilah kita berpulang pada pribadi kita sendiri secara bijak. Artinya bagaimana kita menyikapi suatu masalah dengan cara yang paling tepat dan sebenarnya. Kita harus bisa menyikapi kemajuan zaman ini adalah hal yang harusnya bisa membuat kita semakin pandai mengartikan hidup, karena kalau sebaliknya itu berarti yang kita alami sekarang ini justru kemunduran.

Dan jawaban sederhana untuk menjawab semua itu adalah, tidak ada manusia yang tak pernah terkena masalah selama dia hidup. Namun masalah itu bukanlah hal yang harus dikhawatirkan jika kita dapat menjalaninya dengan tidak berpangku tangan, harus tenang dan ihklas. Sampai kapanpun kita tidak bisa merancang hidup kita sendiri, tapi kita punya kekuasaan untuk memilih apa yang masih bisa kita pilih.