Bagaimana cara klasifikasi dan tata nama?
Nah, melihat pertanyaan tersebut, perlu Anda tahu bahwa cara klasifikasi ini bisa dimulai dari tingkat taksonomi atau disebut juga tingkat pengelompokkan.
Apa maksudnya?
Maksudnya adalah tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus, dengan urutan tingkatan sebagai berikut:
1. Regnum/Kingdom (Dunia/Kerajaan)
2. Divisio/Phyllum (Tumbuhan/Hewan)
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia (Suku)
6. Genus (Marga)
7. Species (Jenis)
Sedangkan untuk pemberian tata nama ini, di dalam mahluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog) dan nama ilmiah (ex: canine).
Nama daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di daerah itu.
Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Setiap organisme hanya memiliki satu nama yang sah. Dimana cara pemberian nama ini dibagi menjadi 2. Yaitu:
1. Cara pemberian nama jenis
Sistem tata nama yang digunakan disebut “binomial nomenclatur” yaitu pemberian nama jenis/spesies dengan menggunakan 2 kata. Misalnya: padi > Oryza sativa. Cara : Kata depan : nama marga (genus) Kata belakang : nama petunjuk spesies (spesies epithet). Sistem binomial nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus Linnaeus.
2. Cara pemberian nama kelas, bangsa, dan family
• Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.
• Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales. • Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna + aceae, menjadi famili Cannacea.
Semoga penjelasan ini cukup membantu!